Senin, 05 Oktober 2009

materi kultum subuh

materi kultum untuk suami

Assalaamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Jamaah sholat subuh yang dimuliakan Allah.

Puji syukur sepatutnya kita panjatkan hanya kepada Allah SWT, karena hanya karunia Allahlah maka pada pagi ini kita semua masih diberikan kesempatan untuk menikmati kehidupan yang fana ini. Solawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya sampai akhir Zaman.
Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa beberapa hari ini kita telah dikejutkan dengan peristiwa musibah yang melanda saudara kita di Padang-Sumatra Barat, dengan sedikit digetarkannya bumi Allah ini dan luluh lantaklah yang ada diatasnya.
Begitu serempaknya berita, seluruh saluran Televisi dari pagi hingga petang, berlomba-lomba menayangkan gambar-gambar dan berusaha menyusun kalimat yang memilukan. Bagaimana tidak? Gedung-gedung bertingkat yang tadinya nampak gagah dan kokoh telah hancur, tiang-tiangnya yang kuat ternyata tidak mampu menyangganya. Jalan-jalan terputus seolah bumi terbelah. Ratusan rumah telah rata dengan tanah, harta benda terkubur didalamnya dan bahkan sebuah desa telah tertimbun akibat longsornya sebuah bukit, diyakini pula bahwa dibawah longsoran itu, masih tertimbun ratusan tubuh yang sudah tidak bernyawa lagi. Mudah-mudahan mereka syahid. Amin. Seorang ibu kehilangan suami dan anaknya, seorang anak kehilangan ibunya dan masih banyak lagi potret kesedihan. Begitu mirisnya pemandangan itu.
Padahal belum lama ini, musibah yang sama juga dialami saudara kita di Tasikmalaya. Tidak kalah pedihnya dan hancurnya hati mereka. Sampai saat ini belum pulih kondisi mereka. Rumah-rumah dan bangunan yang hancur belum terbangun lagi, harta benda yang rusak seperti mobil dan perabotan belum tergantikan, kesedihan mereka karena kehilangan sanak keluarga juga belum terobati dan masih banyak kepedihan-kepedihan yang belun tergantikan.
Namun demikian, seberapa berat kepedihan yang mereka tanggung saat ini, kita harus ingat bahwa ada peristiwa yang lebih besar bahkan maha dasyat, yang kelak akan terjadi dan pasti terjadi yaitu ketika bumi diguncangkan. Isi perut bumi akan dimuntahkan. Allah SWT, telah mengingatkan semua itu dalam surat Al Zalzalah ayat 1-3 :
Yang artinya:
1- Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat),2- dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,3- dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”,

Jamaah subuh yang dirahmati Allah.

Apa yang terjadi di Tasikmalaya dan di Padang-Sumatra Barat, hanyalah contoh kecil dari kejadian serupa yang lebih dahsyat yang akan terjadi kelak, entah kapan terjadinya tapi pasti terjadi. Allah SWT merahasiakan waktunya.
Musibah yang terjadi adalah sebagai contoh dan peringatan dari Allah, agar kita selalu ingat bahwa apa yang kita miliki, kita banggakan hanyalah sementara dan setiap saat Allah bisa saja mengambilnya dalam sekejap mata, bahkan kita juga dalam genggamannya dan akan kembali padaNya. Untuk itu, setiap saat kita harus selalu ingat dan bersyukur akan karunia yang telah Allah berikan kepada kita. Namun pada kenyataannya, sedikit sekali dari kita yang mau memperhatikan peringatan tersebut dengan selalu ingat dan kembali pada-Nya serta bersyukur atas semua karunia yang telah diberikan-Nya.
Ketika diberikan sedikit kenikmatan dan kesenangan, kita menjadi sombong, berbangga diri dan lupa bersyukur pada Allah. Kita lupa bahwa apa yang diterimanya ini sebenarnya hanyalah ujian dari Allah. Betapa sibuknya kita menumpuk harta, bergelut dengan pekerjaan, bersenang senang serta memperturutkan hawa nafsu sehingga tak ada waktu lagi untuk mengingat Allah, waktunya telah dihabiskan hanya untuk urusan dunia. Kitapun lupa bahwa kita juga harus berbagi kenikmatan dengan orang lain.
Lalu ketika Allah mendatangkan ujian berupa bencana dan berbagai kesulitan, kita baru ingat pada Allah, ada diantara kita yang berkeluh kesah, bahkan ada pula yang mengumpat kesana kemari. Hal ini telah disinyalir oleh Allah dalam surat Al Fajr 15-16
Yang artinya:
15- Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”.
16- Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. (Al Fajr 15-16)
Seorang mukmin harus yakin dengan sepenuh hati bahwa ketika ia sedang ditimpa kesulitan atau musibah, ini merupakan ujian dari Allah, dan seorang mukmin harus yakin bahwa Allah sedang berniat mengangkat derajadnya melalui ujian itu.

Jamaah subuh yang dikaruniai Allah.

Keterkejutan kita ketika mendengarkan berita musibah yang menimpa saudara-saudara kita, apakah hanya sampai pada terkejut saja? Apakah kita hanya akan duduk diam menikmati siaran berita saudara-saudara kita di televisi sambil tangan kita memegang remote mencari-cari berita dari satu saluran ke saluran lain yang menayangkan kepedihan saudara kita yang tertimpa musibah. Ataukah kita akan segera tergerak hati dan melakukan gerakan sosial dengan mengeluarkan sebagian harta kita untuk ikut membantu meringankan penderitaan mereka.
Inilah ujian bagi kita sebagai saudara mukmin. Kita korbankan sebagian harta kita untuk saudara kita yang terkena musibah. Allah akan mengangkat derajad kita melalui musibah tersebut.
Betapa hancurnya meraka, mereka kehilangan keluarga, rumah dan harta benda.

Jamaah subuh yang dikaruniai Allah.

Kalau televisi berlomba-lomba menayangkan gambar-gambar yang memilukan, marilah kita, sebagai seorang mukmin berlomba-lomba mengolah ladang-ladang amal kita dengan berbagi rizqi untuk membantu saudara-saudara kita yang kesusahan. Seberapapun harta yang kita keluarkan akan sangat berarti untuk saudara kita. Kalau perlu kita paksakan diri untuk membantu mereka untuk berbuat lebih banyak, beramal lebih banyak. Karena saudara-saudara kita sangat butuh bantuan.

Jamaah subuh yang dirahmati Allah.

Sebagai kesimpulan, kita harus bersyukur dan berbakti pada Allah atas semua nikmat yang telah kita terima, bukan membuang buang waktu untuk bersenang senang dan memperturutkan hawa nafsu. Berbagai bencana yang terjadi di dunia ini adalah peringatan dari Allah agar manusia kembali kepada Allah. Kalau Allah mau, semua kenikmatan itu dapat lenyap dalam sekejap mata. Gempa bumi, angin topan, badai, gelombang tsunami, tanah longsor, banjir bandang, dalam sekejap mata dapat melenyapkan semua kenikmatan yang kita miliki selama ini
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang dicintai dan mencintai Allah, Tidak silap mata dengan harta yang kita miliki, dan mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang diberi kepekaan sosial yang tinggi. Amin Allahumma Amin.
Demikian kultum yang bisa saya sampaikan. Billahi taufik wal hidayah.
Assalamu ‘alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Kamis, 03 September 2009

menjadi hamba pembawa kebaikan

dari ceramah ramadhan di masjid Darussalam PTB
3 September 2009, ust M.Ashar, Makasar

Untuk bisa menjadi hamba pembawa kebaikan, ada 6 pesan Rosul kepada putrinya (Fatiman):

Tiga hal jika suamimu akan kelur rumah / bekerja, yang harus kau lakukan adalah:
1. Antarkan sampai ke pintu. Maksudnya jangan sampai para istri dalam keadaan tidur sedang suaminya sudah mau berangkat kerja. Disampaikan pada Nabi, mubah hukumnya tidur diantara dua waktu yaitu: (a). Sesudah salat subuh dan sebelum matahari terbit. b. Sesudah salat asar dan sebelum terbenam matahari. Rahasia dari waktu (a) adalah akan berkurangnya rizqi dan waktu (b) adalah akan cepat terkena penyakit pikun. Dan jika melakukan hubungan suami istri di waktu (a) jika terjadi pembuahan maka akan melahirkan generasi miskin, dan jika dilakukan pada waktu (b) akan melahirkan generasi yang cepat pikun.
2. Lepas dengan senyum, maksudnya tidak ada lagi dendam / benci dalam mengantarkan keberangkatannya.
3. Jangan pesan oleh-oleh, maksudnya tidak membebani suami.

Tiga hal jika suami datang / pulang kerja, yang harus dilakukan adalah:
1. Sambut di pintu, karena mungkin ketika diluar rumah terjadi ketegangan, sumpek, marah maka istri bisa sebagai peredam kemarahan.
2. Sambut dengan senyum, maksudnya semua yang ada dirumah dalam keadaan tenang.
3. Sambut bingkisan dengan senang, maksudnya jangan pernah mengecewakan usaha suami.

Sebagai istri yang bekerja mungkin keadaan diatas tidak bisa dilaksanakan, yang terpenting adalah niat bekerjanya perlu diperbaiki, jangan sampai karena terlalu sibuknya bekerja akan mengakibatkan suami merasa kehilangan istri. Maka dibutuhan keimanan dan komunikasi, manfaatkan teknologi sebagai sarana komunikasi. Dan bekerjanya perlu mendapatkan ridho suami.

Selasa, 01 September 2009

menjaga puasa

dari ceramah ramadhan di masjid Al-Kautsar PTB
1 September 2009, ust M. Taufik AB, Surabaya.
Menjaga puasa.
Orang yang berpuasa harus didasari / motivasinya adalah iman kpd Allah, untuk apa sebenarnya kita berpuasa? kita berpuasa hanya untuk mencari ridho Allah. Jadi jangan sampai kita berpuasa karena niat-niat lain, seperti puasa karena anak menghadapi ujian, puasa karena salah satu keluarga sakit dll. Kita harus bisa menjaga jangan sampai puasa kita batal. Sering kali dikumandangkan bahwa yang membatalkan puasa, seeperti meneteskan obat mata atau muntah yang disengaja. Tapi jarang yang menyadari bahwa berbohong, menceritakan aib orang, akan mengurangi nilai puasa yang kalau dibiarkan akhirnya pahalanya lebih kecil dari dosanya. Dosa kecil bisa dihapuskan dengan melakukan salat, puasa dan ibadah-ibadah lainnya. Dosa besar bisa terhapus dengan taubat, sedang dosa terhadap sesama harus diselesaikan dengan meminta maaf.
Bagaimana kita bisa menjaga puasa? caranya dengan selalu mendekati Allah. Cara mendekati Allah dengan:
1. Salat. Karena salat adalah saatnya kita berbicara dgn Allah. "Salat itu bukan urusan kecil, kecuali bagi orang yang khusu' ". itulah kalam Allah. Bagaimana supaya bisa khusu'? tentunya harus ada persiapan sebelum salat, yaitu bagaimana niatnya, pakainnya, wudhunya? Tentunya untuk menghadap Allah harus berpakaian baik, rapi, bersih dan suci. Wudhunya harus tertib dan benar diawali dengan doa dan ditutup doa. Jika wudhunya tidak sempurna maka tidak sah yang mengakibatkan salatnya tidak sah. Setelah wudhu bisa melakukan salat sunat wudhu.
Salat khusu' memiliki 2 aspek yaitu: Pada waktu salat harus banyak ingat Allah, Berdampak pada kehidupan. Untuk menjaga kekhusukan salat, jangan biarkan mata melihat kemana-mana.
2. Baca Al-Qur'an. Karena Qur'an adalah perkataan Allah.
3. Dzikir. Karena dengan berdzikir akan menjaga dari fikiran yang munculnya dosa. Untuk itu jangan biarkan kosong, biasakan diri mengisi waktu dengan berdzikir.
4. Sedekah. Bersedekah itu berat. Seperti firman Allah "Sesungguhnya manusia itu pelit" Sedekah harus dibiasakan dan dilatih terus. Dari Rosul "Jangan takut bersedekah karena rizqinya akan terus mengalir apalagi di bulan ramadhan". Harta tidak akan berkurang kalau disedekahkan. Untuk itu usahakan setiap hari memberi buka orang yang berpuasa walaupun hanya sebiji kurma.
Sebelum berpuasa atau menyambut ramadhan sebaiknya kita membersihkan diri dengan meminta maaf pd sesama, caranya bisa bertemu langsung, bisa melalui telepon maupun SMS.
Pada waktu melaksanakan salat sunat terdengar Iqomah yg menandakan masuk waktu salat berjamaah. Kita bisa mempercepat salat sunat dengan cara meninggalkan bacaan-bacaan sunahnya dan membaca bacaan-bacaan wajibnya saja.
Untuk menjadi imam masjid harus mengerti bagaimana seharusnya menjadi imam, tentunya tidak boleh terlalu lama dan tidak boleh terlalu cepat karena akan mengganggu atau meresahkan makmumnya.

Senin, 31 Agustus 2009

tantangan islam saat ini

dari ceramah sebelum tarawih di masjid Al-Kautsar PTB
30 Agustus 2009, ust Rosyid Sitorus
Hadist Nabi: Barang siapa yang menghaus-hauskan dirinya pada hari yang panas (puasa) maka Allah akan kasih minuman pada saat orang merasa kehausan (kiamat)
Tantangan islam sekarang ini adalah:
1. Orientalisme, Orang-orang yang mengkaji islam dengan tujuan ingin menyesatkan, menjelek-jelekkan umat islam. Akan dicari dimana kelemahannya, seperti masalah poligami, waris.
2. Misionaris, tujuannya mengeluarkan atau memurtadkan orang muslim, dengan cara mendekati orang-orang yang lapar atau miskin. Mereka akan dibantu makanan dan keuangan dengan syarat mau meninggalkan islam atau murtad. Malah usaha mereka adalah mau masuk islam hanya supaya diperbolehkan mengawini, setelah punya anak akan kembali lagi ke agamanya semula dan mengajak semua keluarganya ke agamanya dengan ancaman jika tidak mau akan diceraikan.
3. Sekularisme, mengkotak-kotakkan antara kehidupan dunia dengan masalah agama. Yang namanya urusan agama ya agama saja. Padahal tidak ada kegiatan yang tidak tersentuh dari agama atau aturan islam. Seperti tatanan rumah tangga, tatanan ekonomi, tatanan masyarakat, mereka berusaha memisahkan tatanan rumah tangga dengan agama, tatanan ekonomi dengan agama. Padahal semua yang ada didalam islam adalah tatanan atau sistem yang lengkap.
Sekularisme berusaha masuk dalam syariat islam yang kemudian muncullah nama islam liberal, tujuannya adalah mengosongkan islam dari isinya supaya islam tinggal kulitnya saja, seperti contohnya masalah "jilbab", mereka berusaha menjadikan jilbab itu tidak wajib, jilbab itu diwajibkan untuk orang Arab saja karena bahayanya waktu itu jika tidak memakai jilbab. Lama-lama yang terjadi adalah bisa membuat orang islam itu tidak perlu salat.
Syariat bisa berubah tergantug waktu dan tempatnya, contohnya qomer atau minuman beralkohol (sesuatu yang diharamkan islam), kaum islam liberalisme membolehkan alasannya untuk pemanas badan dimusim dingin. Yang jelas kaum liberaisme berusaha dengan sungguh-sungguh ingin menjauhkan umat islam dari islam.

Minggu, 30 Agustus 2009

dengan berislam berarti pasrah secara total

dari ceramah sebelum tarawih di masjid Al-Kautsar PTB
29 Agustus 2009, ust Rum Rowi, Surabaya

Islam dari kata aslam, Yaslim bermakna pasrah secara total. Kita menjadi orang islam berarti konsekuensinya kita harus pasrah kpd Allah tanpa syarat. Makna lainnya adalah menyelamatkan, kita berislam artinya kita menyelamatkan diri kita. Allah menurunkan islam sebagai agama, bukan hanya kpd nabi Muhammad tetapi kepada seluruh nabi dan rosulnya.

Allah tidak akan memberikan nama agamanya sama dgn nama orang atau tempat, seperti yahudi atau nasrani. Yahudi berasal dari nama orang yaitu Yahuda anak Yakub sedang nasrani berasal dari nama kota yaitu nazaret. Ditakutkan Allah jika nama agama disamakan dgn nama orang atau nama tempat maka akan terjadi pengkhultusan kepada orang atau tempat tersebut.

Allah perintahkan kepada kita untuk berkaca pada jagat raya ini yg selalu patuh pada perintah Allah agar kita beriman. Seperti matahari tunduk pada Allah untuk selalu terbit dari timur. Jadi seluruh jagat ini berislam atau menyelamatkan. Bayangkan jika jagat ini tidak islam, semua mengatur dirinya sendiri tidak patuh pada perintah Allah, maka yang terjadi adalah kehancuran.

Jika ada yang mempertanyakan siapakah Ibrahim, seorang nasrani atau Yahudi? Allah telah mempertegas dalam Al-Qur'an:131 sebagai bukti bahwa ibrahim adalah seorang islam, "Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: Tunduk, patuhlah! Ibrahim menjawab: Aku tunduk patuh kpd perintah Tuhan semesta alam"

Ibrahim dan Yakub jg berwasiat kpd anak2nya dalam QS Al Baqoroh:132, "Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak2nya, demikian pula Yakub, (Ibrahim berkata): Hai anak2ku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam"

Bencana yang terjadi sebagai pertanda bahwa kita belum menjadi islam yg sebenar2nya, bahwa azab yg ditimpakan adalah kesalahan kita sehingga Allah ingin mengingatkan kita.

Sabtu, 29 Agustus 2009

amar ma'ruf nahi mungkar

dari ceramah sebelum tarawih di masjid Al-Kautsar PTB
28 Agustus 2009, oleh ust Ilyas, Jogja

Amar makruf nahi mungkar, dari kata al amru yg artinya tuntutan melakukan sesuatu. Tuntutan melakukan sesuatu dari atas ke bawah namanya perintah sedang tuntutan melakukan sesuatu dari bawah ke atas namanya permohonan, lebih keatas lagi namanya doa. Tuntutan untuk meninggalkan sesuatu dari atas ke bawah namanya larangan sedang tuntutan untuk meninggalkan sesuatu dari bawah ke atas namanya seruan atau himbauan.

QS Al-Baqoroh:104 berbunyi "Dan hendaklan ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kpd yg ma'ruf dan mencegah dari yg mungkar, merekalah orang2 yg beruntung.

Dakwah bisa bersifat kultural yaitu dgn seruan, pendidikan dan himbauan. Kita diperintah Allah untuk memerintah untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi mungkar, seperti orang tua kepada anaknya.

Ma'ruf menurut Muhammad Abduh, adalah apa yg dinilai baik oleh akal dan hati nurani sedang mungkar yaitu apa yg dinilai buruk oleh akal dan hati nurani. Sedang menurut Muh Ali Assabari, ma'ruf adalah semua yg diperintah oleh agama dan hati nurani sedang mungkar adalah apa yang dianggap buruk atau apa yg dilarang agama dan hati nurani.

Rujukan perbuatan ma'ruf dan mungkar adalah Al-Qur'an dan hadis, bila tidak diatur di dalamnya diserahkan pada hati nurani.

Ada pendapat bahwa amar ma'ruf nahi mungkar itu hukumnya fardu kifayah artinya bila telah ada diantara umat yang telah melakukan amar ma'ruf nahi mungkar maka yang lainnya tidak terkena dosa, ini berdasarkan QS Al-Baqoroh:104 seperti diatas.

Pendapat lain mengatakan bahwa amar ma'ruf nahi mungkar hukumnya fardu ain yaitu hukumnya wajib bagi setiap umat, bila kita membiarkan kemungkaran maka berdosa. Allah mengancam dalam Al-Qur'an dengan akan ditimpakan azab kepada seluruh kaumnya.

Jumat, 28 Agustus 2009

kepedulian terhadap problem umat

dari ceramah sebelum tarawih di masjid Al-Kautsar PTB
27 Agustus 2009 oleh ust Amril Yasin, Jakarta

Kepedulian thdp problema umat. Perumpamaan, orang miskin itu ada yang tegak berdiri dlm aturan2 Allah ada yg jatuh terpeleset. Sebagai ilustrasi: diddalam sebuah kapal ada yg diatas ada yg dibawah, bila orang yg dibawah menginginkan air dia harus naik keatas. Bila orang yg diatas tidak ada kepedulian terhadap orang2 yg dibawah, maka ini akan memunculkan pikiran terhadap orang yg dibawah seperti ingin melubangi sedkit kapal supaya dia bisa mendapatkan air tidak harus naik keatas tanpa berpikir bhw perbuatannya akan mencelakakan seisi kapal.

Ini sebagai pelajaran hidup bwh ketika dalam keadaan diatas harus memiliki tanggun jawab sosial kpd sesama. Sebuah hadist mengatakan : Kala anda punya kekuasaan jika melihat kemungkaran maka cegahlah dgn tangan atau kekuasaan.

Kewajiban berdakwah berlaku individu jadi setiap oang punya kewajiban untuk berdakwah. Selain itu diperintahkan pula untuk membuat sebuah kelompok umat yg tujuannya menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Problem dlm setiap umat bisa diselesaikan dgn berdakwah baik dgn harta maupun dgn dirinya.
Yang menjadi problem dakwah:
1. Kemiskinan
2. Perpecahan umat.
3. Krisis kepemimpinan
4. Pengorbanan, yaitu pertaruhan ideologi yg mana utk memisahkan urusan negara dan urusan agama karena menganggap islam adalah suatu ideologi.
5. Imperialisme dan kapitalisme
6. Kehidupan yg permisif, maraknya aborsi,kumpul kebo dan maksiat lainnya.

ikhlas sebagai landasan dalam beramal

dari ceramah di masjid Al-Kautsar PTB
27 Agustus 2009 oleh ust Qhoirul Alim, Samarinda

Menyongsong ramadhan yaitu di bulan rajab, rosul sdh memperbanyak doa. Didasarkan pada :

QS: Annisaa' 173, Adapun orang2 yg beriman & berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah utk mrk sebagian dr karunia-Nya. Adapun orang2 yg enggan & menyombomgkan diri, maka Allah akan menyiksa mrk dgn siksaan yg pedih, & mrk tdk akan memperoleh bg diri mrk, pelindung & penolong selain drpd Allah.

QS Al-An'aam 162-163, Katakanlah sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku & matiku hanyalah utk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yg diperintahkan kpdku & aku adalah orang yg pertama2 menyerahkan diri kpd Allah. Atau amal yg kita lakukan ikhlas krn Allah.

Knp kita hrs ikhlas?
1. Karena perintah Allah.
2. Salah satu syarat diterimanya setiap ibadah. Seperti Hadist nabi "Innamal a'malu bin niat" Setiap amal ibadah tergantung niat. Dalam peristiwa Hijrahnya nabi, barang siapa yg hijahnya karena Allah maka akan mendapat pahala dari Allah.
3. orang yg ikhlas pasti akan berusaha melaksanakan secara sempurna atau menyempurnakan ibadahnya. Orang yg ikhlas itu akan sama saja melaksanakannya, apakah akan mendapatkan pujian ataupun caci maki.
4. Orang yg ikhlas akan memiliki semangat yg tinggi, tdk akan lekang oleh waktu atau surut. Dari Umar, dalam berkeluarga harus dilandasi ibadah & iman kpd Allah, jika hanya didasa cinta maka akan banyak yg retak krn cinta ada pasang surutnya.
5. Orang yg ikhlas akan melakukan perbaikan terus menerus sampai akhir hayat. Bagaimana caranya supaya ikhlas? paksa sebagai latihan.

Ikhlas menurut Abu Qosim yaitu melakukan / meningalkan perbuatan krn taat kpd Allah. Beramal sebagai bentuk mendekatkan diri kpd Allah bukan yg lain2: seperti mencari pujian atau ingin mendapat cinta dr orang lain. Meninggalkan perbuatan atau beramal krn orang lain adalah riak. Biasanya bisa dilihat dari sikapnya yg melihat sekeliling apakah ada orang atau tidak. Sedang melakukan sesuatu karena orang lain itu syirik.

Hadist yg berhubungan dgn ikhlas: 1. Barang siapa yg melakukan perbuatan akherat dgn tujuan duni tidak akan mencium bau surga. 2. Barang siapa melakukan perbuatan atau meninggalkan perbuatan harus karena Allah.

Indikasi orang yang ikhlas:
1. Bergembira dgn saudara kita yg mendapat keberhasilan / kesuksesan. karena orang yg ikhlas percaa bhw apa yg terjadi adalah karena kodrat Allah. Untuk bisa bergembira atas keberhasilan orang dengan menumbuhkan rasa cinta kepada sesama.
2. Tidak akan jadi malas, jenuh dan putus asa. Konsep doa adalah: Langsung sekaligus dikabulkan, Dikabulkan tapi ditangguhkan krn kebaikan kita, Tidak dikabukan krn dihindarkannya bahaya.
3. Kecintaan, kemarahan dan keengganannya semata mata krn Allah.

Kamis, 27 Agustus 2009

mengharap balasan dari Allah dengan membagun kerja sosial

dari ceramah sebelum tarawih di masjid Al-Kautsar PTB
26 Agustus 2009 oleh ust Bobby Herwibowo, Jakarta

Membangun kerja sosial, kerja sosial itu tidak ada upahnya, upahnya hanya dari Allah. Intinya siapa yang memudahkan urusan orang maka Allah akan urusannya di dunia dan di hari kiamat.

Rabu, 26 Agustus 2009

pemimpin yang dicintai umat

dari ceramah tarawih di masjid Al-Kautsar PTB
25 Agustus 2009, M Jazir Jogja

Ketika sahabat Muaz Bin Jafar sedang menjadi imam di masjid, wkt itu sdg salat isya', dia baca surat yg panjang pd rakaat I & II, ketika sdg menjd makmum seorang sahabat akhirnya membatalkan salatnya krn ada pekerjaan lain yg tdk bisa ditunda, dia kemudian mengucap salam dan meninggalkan jamaah. Seorang sahabat yg lainnya melihat dia membatalkan salat berjamaah kemudian mengatakan bhw dia seorang munafik, krn lebih mementingkan dunia drpd ibadah. Marahlah dia mendengarnya dan melaporkan ke nabi bhw dia harus membatalkan salat berjamaah krn ladangnya harus diairi sementara waktunya terbatas.

Dari cerita diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin harus punya kecerdasan interpersonal, hrs tahu keadaan masyarakatnya. Tidak asyik sendiri dgn kesenangannya.

Walaupun salat adalah pekerjaan yg utama tapi tidak selayaknya membuat jamaahnya resah ketika menjadi makmum. Supaya tahu keadaan umat, masyarakat, jamaah yg dipimpinnya maka selayaknya seorang pemimpin harus dipilih dari kalangannya. Karena salah satu nyarat jadi pemimpin adalah disukai, dicintai makmumnya bukan membuat umatnya resah. Seperti dalam pemilihan imam salat.

Siapa yg berhak jadi imam salat? pertama, ambillah dari kalanganmu yang bacaan Qur'an & pemahamannya lebih baik, jika tidak ada atau kemampuannya sama maka carilah yg hafalan hadistnya lebih banyak, bila tidak ada juga carilah siapa yg hijrahnya lebih dulu, bila masih tidak ada pilihlah yg sering dlm jamaah.

Fikih besar ttg salat, ada beberapa pendapat tentang salat :

1. Tidak sah salat seseorang jika meninggalkan rukun nya.

2. Salat jamaah hukumnya wajib, jika tidak salat jamaah, salatnya tetap sah tapi dosa krn meninggalkan jamaahnya.

3. Sunah muakat atau sunah yg sgt dianjurkan.

Keutamaan salat isya adalah seakan-akan telah salat setengah malam penuh dan keutamaan salat subuh adalah seakan-akan telah salat semalam penuh.

sabar

dari ceramah di masjid Al-Kautsar PTB
25 Agustus 2009, ust Bobby Herwibowo


Dari Rosulullah: Andai umatku tahu pahala di bln ramadhan, niscaya mrk akan meminta bhw sepanjang th adalah ramadhan. Satu hari berpuasa akan diganti 70 th dijauhkan neraka. Untuk 1 amal kebaikan akan diganjar dgn 70 pahala bahkan tidurnya orang yg berpuasa adalah ibadah.

Krn pahala yg begitu besar itu, maka kita akan berusaha menahan diri (sabar) tidak makan dan minum dan apa2 yg dihalalkan sebelumnya utk menjalankan perintah Allah melaksanakan puasa walaupun berat. Apalagi kalau diingat adanya 1 malam yg punya nilai lebih dr malam2 lainnya yg mana akan diberikan Allah kpd pemenang dan utk jd pemenang perlu perjuangan. Berjuang untuk meninggalkan maksiat, berjuang untuk meningkatkan ibadah.

Ciri orang sabar:

1. Jika tertimpa musibah atau mendapat ujian akan berkata bhw kami semua milik Allah dan akan kembali padanya.

2. Akan mengucap Alhamdulillah. Kabar gembira bagi orang yg sabar bahwa Allah menjanjikan dirinya utk orang yg sabar "Sesungguhnya allah beserta orang2 yg sabar"

Doa nabi yg tak pernah diamini umatnya "Hidupkan aku dlm keadaan miskin, Matikan aku dlm keadaan miskin, kumpulkan aku bersama orang miskin" Doa ini mengajarkan agar supaya bisa bersyukur atas nikmat Allah.

Selasa, 25 Agustus 2009

amal yang diterima Allah

dari ceramah sebelum tarawih di masjid Al-Kautsar PTB
24 Agustus 2009, oleh ust Abdullah Sahab, Surabaya

Amal yg diterima Allah. Perbuatan manusia bisa dilihat dari motifasi dibelakangnya, apakah perbuatannya baik / tdk, moralnya bail / tdk, diterima Allah / tdk?.

Lalu Amal yg bagaimanakah yg diterima Allah / tdk, ada syaratnya:

1. Disertai dgn Iman kpd Allah,
banyak ayat2 Al-Qur'an yg mensejajarkan iman & amal saleh,seperti orang yg banyak berjasa tdk diterima Allah, perbuatan itu seperti debu yg ditiup angn badai. Atau bagi orang kafir seperti fatamorgana yaitu tidak akan memperoleh air, yg didapatnya hanya bayangan. Seperti juga Kegelapan ditengah laut dimana ditengah laut ada ombak dan diatasnya ombak ada ombak, dan diatasnya ombak ada ombak lagi, jadi tidak ada cahayan yg menerangi, karena tidak adanya iman kepada Allah. Jadi sebesar apapun amal mereka karena tdk dilandasi iman maka amalnya tdk akan diterima Allah. Sbg ilustrasi, Ada suatu perlombaan dimana terdapat peserta yg punya performent yg bagus yg akhirnya memenangkan perlombaan, semua yg melihat mengakui kehebatannya. Namun ketika dia meminta hadiahnya, tidak diberikan karena tidak terdaftar sebagai peserta lomba. Begitupun dgn amal, betapapun baiknya seseorang, betapapun berjasanya seseorang, namun jika tanpa iman tdk akan punya nilai dimata Allah.

2. Ikhlas,
berbuat krn Allah & tdk berbuat jg krn Allah. Para ulama mengatakan bhw apabila kita melakukan perbuatan krn manusia, itu termasuk riak. Ikhlas harus selalu dilatih. Bila kita sering melatihnya maka lama2 rasa ikhlas ini akan mucul dgn sendirinya. Dan bila kita melakukan sesuatu sudah terasa ringan biasanya akan mudah ditingkatkan.

3. Kaifah / aturan.

Bagaimanakah tingkat amal seseorang ? terantung dari:

a. Keikhlasan,
Semakin ikhlas semakin tinggi nilainya dimata Allah, sebuah hadist menerangkan bhw idak ada perlindungan yg ditunggu selain perlindungan Allah, dia mengingat dlm kesendiriannya dgn mencucurkan air mata, padahal tidak ada yg melihatnyam karena itulah ikhlas.

b. Tingkat kesulitan,
semakin sulit atau semakin berat maka semakin tinggi nilainya. Seorang pengemis datang pd kita, ketika kita akan memberi ternyata tdk ada uang kecil di dompet, yg ada hanya uang besar. Sebenarnya berat untuk memberikan, tapi walaupun dgn berat hati akhirnya keluar juga uang besar itu untuk pengemis krn Allah

Untuk itu kita harus selalu melakukan perbuatan baik hanya karena Allah untuk melatih keikhlasan dan selalu ditingkatkan setiap saat.

Senin, 24 Agustus 2009

membentuk pribadi muslim yang takut pada Allah

dari ceramah sebelum tarawih di masjid Al-Kautsar PTB
23 Agustus 2009, oleh ust Ferry Nur, Jakarta

Membentuk pribadi muslim yg takut kpd Allah, utk meningkatkan iman & menggapai berkah dr Allah. Jika seseorang tdk ada rasa takut kpd Allah, maka dia akan berbuat maksiat, kemungkaran bahkan akan membuat susah kehidupan di dunia ini.

Apa yg hrs kita lakukan utk takut kpd Allah ?:

1. Berma'rifat,
mengenal Allah scr baik & benar bhw Allah mempunyai dzat yg tdk sama dgn apa yg kita lihat. Kita hrs tahu siapa sesungguhnya Allah ? Sbg ilustrasi diceritakan bhw ada orang yg pergi kepasar, dimana di pasar itu ada preman yg sgt ditakuti meskipun kalau melihat postur tubuhnya tidak menakutkan. Ketika mau pulang, kendaraannya sudah ditongkrongi orang. Kemudian orang itu minta uang, si empunya kendaraan tentunya akan memberi sekedarnya sesuai tarif parkir. Preman itu marah & minta uang lebih, apa yg dia dilakukan? Terjadi adu mulut dan si preman kemudian dipukul. Begitu melihat adegan itu orang2 disekitar heboh menyalami. Hebat mas, mas sdh berani mukul preman yg ditakuti sepasar ini. Apa yg ada dibenak orang itu setelah mengetahui bhw yg dipukul adalah preman yg sgt ditakuti. Mungkin dia tidak akan pergi kepasar itu lagi. Riwayat lain mengatakan bhw utk takut kpd Allah dgn cara menuntut ilmu , dimana menuntut ilmu adalah wajib. Ilmu apa itu?: Ma'rifat, Mengenal syariat/aturan dr Allah, Tasawuf.

2. Mempelajari sejarah orang yg durhaka kpd Allah yg kemudian Allah hancurkan / binasakan.
Seperti kaum nabi Nuh yg tdk mau beriman yg kemudian dibinasakan dgn air bah. Kaum nabi Luth dgn perbuatan maksiatnya yaitu homo-sx, kemudian dihancurkan Allah dgn gempa bumi yg dasyat disertai angin kencang & hujan batu sijjil. Fir'aun dan kaumnya yg ditenggelamkan di laut. Dan masih banyak lagi sejarah manusia yg ingkar kpd Allah yg kemudian dihancurkan Allah.

Minggu, 23 Agustus 2009

berkaca diri supaya selalu bisa menjaga perbuatan sampai akhir hayat

dari ceramah sebelum tarawih di masjid Al-Kautsar PTB
22 Agustus 2009, oleh ust Sukirman CH dr jogja

Kita diperintahkan utk sll bertafakur, berkaca, melihat diri kita spy sll bisa menjaga perbuatan smp akhir hayat hanya krn mencari ridho Allah. Hiasan2 ibadah yg kita lakukan kita harapkan akan memperlihatkan wajah lbh cantik, bukan sebaliknya. Jgn smp perbuatan yg kita lakukan ternyata hanya sbg topeng yg ketika kita lepas menunjukkan wajah yg buruk. Seperti yg tlh Allah pertanyakan dlm Q.S. Al-Kahfi 103-104 : Katakanlah, Apakah akan Kami beritahukan kpdmu ttg orang2 yg paling merugi dlm kehidupan dunia ini, sdgkan mrk menyangka bhw mrk berbuat sebaik2nya.

Kita mrs tlh byk beribadah / berbuat baik, ttp ternyata setiap kali kita melakukan ibadah / perbuatan baik itu, ternyata tdk membawa manfaat pd kita. Kita tanyakan lg pd diri kita benarkah apa yg tlh kita perbuat ini mencerminkan keikhlasan? Kita hrs tanyakan jg pd diri kita apakah kita ini tergolong orang mukmin, muslim atau kafir?

Yg Allah kehendaki adalah bhw apa yg kita lakukan hanya krn mencari ridho Allah tanpa dicampuri alasan2 lain. Sbg ilustrasi terjadi pd jamannya nabi Ismail,

Ada seorang saleh sedih melihat masyarakatnya sgt percaya pd kekuatan pohon yg sgt besar bisa mendatangkan manfaat & bencana. Dgn tekat ingin melawan kemungkaran berangkatlah ia utk menebang pohon tsb. Niatnya dihadang setan yg tlh menyerupai manusia. Terjalidah argumentasi & diakhiri duel, ternyata setan kalah, setan minta maaf. Namanya jg setan, krn blm berhasil dia datangi lagi orang saleh itu & terjadilah duel lagi, ternyata setan kalah lagi & minta maaf lagi. Berbagai cara dilakukan utk menghalangi orang saleh menebang pohon, lalu kata setan. Utk apa menebang pohon, pohon itu tdk merugikanmu / memberi manfaat padamu. Bgmn kalau pohon itu tdk usah ditebang & sbg gantinya aku akan datang setiap hari kerumahmu utk memberikan yg kau butuhkan. Orang saleh mulai tergoda dgn berpikir bahwa memang ada / tdk adanya pohon itu tdk merugikannya, yg rugi adalah masyarakat yg mempercayainya. Orang saleh kembali pulang. Keesokan harinya didapati bingkisan yg dijanjikan setan, jg hari berikutnya. Tp pd hari ketiga ternyata setan tdk datang. Orang saleh marah krn tlh diingkari janjinya. Kemudian dia kembali dgn niat semula yaitu akan menebang pohon besar itu. Setan menghadang & menghalangi. Ttp tekat orang saleh sdh bulat apalagi tlh diingkari janjinya. Kemudian terjadilah duel & kali ini dimenangkan setan. Orang saleh mrs heran & bertanya knp dia bisa kalah padahal dalam duel sebelumnya dia bisa menang. Apa jawab setan? Krn niatmu menebang pohon dulu benar2 hanya krn Allah, sdg niatmu yg sekarang krn marah tlh diingkari janji.

Ilustrasi yg kedua :

Seorang petani datang pd Kiai yg dulu pernah mengajarnya, dia membawa sedikit hasil panennya utk oleh2. Diperjalanan dia bertemu Saudagar yg kemudian menanyakan utk apa membawa sedikit hasil panennya? Dijawabnya kalau akan diberikannya pd Kiai. Tiba dirumah Kiai dia sampaikan niatnya. Kiai mrs senang & ingin membalasnya, tp dirumah Kiai tdk ada apa2, hanya seekor domba. Maka Kiai memberikan domba itu. Pulanglah petani dgn membawa domba dari Kiai. Diperjalanan, kembali dia bertemu dgn Saudagar tadi. Sang Saudagar kembali bertanya dr mana mendapatkan domba itu. Dijawabnya dr Kiai yg td diberinya sedikit hasil panen. Timbullah niat sang Saudagar. Petani yg hanya memberi sedikit hasil panen diberi domba, bgmn kalau memberi lebih banyak? pasti akan dibalasnya lebih besar. Tibalah Saudagar dirumah Kiai dgn membawa Domba perempuan yg gemuk yg sdg hamil. Dgn senang hati Kiai menerimanya & sekali lagi Kiai ingin membalasnya, namun didapatinya hanya hasil panen sedikit dari petani tadi. Kiai lalu memberikannya pd Saudagar.

Dari ilustasi bisa diambil hikmah bhw orang yg ikhlas akan mendapat ganti berlipat ganda. Ikhlas adalah suatu rahasia yg oleh Allah diturunkan pd hambanya yg dikasihi. Ikhlas menjadi sesuatu yg berat bg setiap muslim. Sedangkan tlh tercampurnya perbuatan2 bukan hanya krn ridho Allah menjadikan perbuatannya riak.

Apakah perbuatan kita mrpk suatu topeng? apakah kita merasa sdh menjadi orang yg baik? Bisa kita lihat bhw

Perbuatan yg tdk ikhlas adalah:
1. Lebih tergerak utk melakukan ibadah ketika dilihat orang.
2. Melakukan ibadah bermalas-malasan ketika sendiri.
3. Merasa tersanjung & senang ketika dipuji.
4. Menghindari celaan dari orang lain.

Sedang perbuatan yg ikhlas : Ketika ada semangat menyembunyikan kebaikan2 kita seolah2 kita sdg menyembunyikan kejelekan. Atau

Ikhlas adalah :
1. Orang yg mampu mencucurkan air mata krn Allah ketika sendiri.
2. Ketika tangan kanan memberi tangan kiri tidak tahu.

Kita hrs berusaha bhw semua perbuatan kita masih termasuk perbuatan yang disukai Allah.

Sabtu, 22 Agustus 2009

melakukan ibadah yang terbaik dan sebanyak-banyaknya

dari ceramah tarawih di masjid Al-Kautsar PTB
21 Agustus 2009, oleh ust Rusli Amin, jakarta

Seorang muslim harus punya tekat yaitu untuk mencapai ibadah yang terbaik dan melakukan ibadah sebanyak-banyaknya. Untuk mencapainya dan melaksanakannya tentunya ada beberapa faktor pendukungnya:

1. Fisik,
harus sehat dan kuat karena dengan fisik yang sehat dan badan yang kuat kita akan bisa melaksanakan ibadah dengan lebih baik dibandingkan dengan fisik yang lemah. Apalagi dalam menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan. Biasanya setiap muslim dalam menjalankan rangkaian ibadah ramadhan, selain menahan lapar dan haus juga akan mengerjakan tarawih, membaca Al-Qur'an lebih banyak, berdzikir lebih banyak dan berusaha meningkatkan ibadah2 sunah lainnya. Bagaimana bisa melakukan itu semua jika tidak sehat dan lemah. Oleh karena itu Allah akan lebih mencintai orang beriman yang sehat dan kuat, karena itulah, menjaga kesehatan adalah sebagian dari iman. Abu Dzar pernah berkata pada Rosulullah "aku rela sakit dalam menjalankan ibadah" Tapi Rosulullah menjawab "Allah lebih suka pada orang yang sehat" Allah memerintahkan kita berpuasa karena ternyata rahasia puasa adalah agar kita sehat. Allah memerintahkan puasa ramadhan agar tubuh kita diberi waktu untuk istirahat satu bulan dalan setahun. Puasa ramadhan, meskipun kita melakukannya selama 1 bulan, tapi kita merasa ringan menjalankannya, kenapa? karena beban berat ini dipikul orang banyak. Lain halnya ketika kita berpuasa 1 hari saja diluar ramadhan, seperti mengganti puasa, kenapa terasa berat? karena beban yang berat ditanggung sendiri.

2. Iman,
harus selalu melekat pada setiap muslim, karena dgn iman akan muncul cinta kepada Allah. Sehingga apapun yang datang adalah baik. Cinta akan membuat cantik, bukan cantik yang akan membuat cinta. Allah memerintahkan puasa ramadhan, tapi karena kita cinta kpd Allah, maka kita merasa ringan dalam menjalankannya. Cinta akan memunculkan kesenangan untuk melakukan secara terus menerus. Dengan cinta, semua ibadah akan menyenangkan. Sehingga seorang muslim akan menjadikan salatnya, membaca Al-Qur'annya sebagai hiburan. Karena cinta pula seorang muslim akan senang dengan datangnya ramadhan, ucapan seorang muslim ketika datang ramadhan adalah marhaban ya ramadhan, Marhaban yang artinya selamat datang dalam cakupan yang luas dan lapang. Betapa luas dan lapangnya kita dalam menyambut ramadhan.

3. Ilmu.
Seorang muslim harus punya ilmu dalam melaksanakan ibadah, tidak hanya ikut2-an. Harus tahu bagaimana melakukan ibadah yang benar. Setan akan lebih berani kepada orang bodoh yang sedang beribadah dari pada kepada orang yang berilmu yang sedang tidur, karena orang bodoh akan mudah digelincirkan dalam ibadahnya. Seperti mana yang wajib, mana yang makruh dan mana yang sunah dalam puasa. Keuntungan2 dalam beribadah memang tidak bisa diterima secara langsung, sedang orang yang tanpa ilmu aka rela mencari keuntungan yang secara langsung dapat diterimanya, orang akan rela antri, berdesak2-an bahkan kadang sampai meregang nyawa hanya untuk mendapatkan bantuan yang mungkin tidak seberapa, 2 sampai 3 lembar uang ratusan bahkan kadang hanya 2 sampai 3 lembar uang puluhan rupiah. Lain halnya dengan ibadah, keuntungan yang tidak langsung diterimanya atau tidak langsung mendatangkan keuntungan materiil tidak membuat tertarik untuk mengantri, berdesak2-an mencari shaf terdepan dalam salat berjamaah, berlomba2 mencari kebaikan akherat. Adapun Keuntungan2 seorang muslim dalam menjalankan puasa ramadhan adalah: a. Surga akan berhias menyambutnya, b. pahala akan dilipat gandakan, c. bau mulutnya akan dibalas dgn harumnya minyak kasturi, d. badan akan menjadi lebih sehat.

4. Pesan moral.
Apa pesan moral dalam ibadah yang kita laksanakan terutama dalam ibadah puasa ramadhan.
a. Profesional, Seorang muslim dalam keadaan berpuasa harus tetap andal sehingga mendatangkan kemenangan yaitu kemenangan melawan hawa nafsu.
b. Integrity, Seorang muslim dalam keadaan berpuasa dituntut kejujuran baik dalam pengawasan ataupun tidak, dan setiap muslim tahu bahwa yang maha mengawasi adalah Allah.
c. Dignity, Seorang muslim dalam menjalankan puasa ramadhan ini harus bisa berubah menjadi lebih baik karena balasannya adalah pahala.
d. Inovatif, Seorang muslim dalam keadaan berpuasa dgn waktu sedikit dan dalam kondisi yang lemah karena puasa, harus bisa lebih efisien.
e. Savety, Seorang muslim dalan keadaan berpuasa akan membuat badan menjadi lebih sehat.

Sedangkan kepuasan seorang muslim dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan adalah:
1. Waktu berbuka puasa.
2. Waktu berjumpa dengan Allah.

Sudah menjadi sifat kodrat bahwa makan dan minum adalah keinginan dan kebutuhan. Selama berpuasa kita dipisahkan, jadi alangkah senangnya dan puasnya ketika kita dipertemukan lagi dalam berbuka puasa. Begitu pula setiap muslim pasti rindu akan berjumpa Allah, betapa bahagianya ketika dipertemukan dengan Allah. Mudah2-an kita memang akan dipertemukan dengan Allah dalam keadaan yang baik. Amin.

Selasa, 18 Agustus 2009

Ramadhan Masa Kecil

Setiap ramadhan tiba, pasti ingat masa-masa kecil dulu. Satu hari sebelum ramadhan biasanya ada namanya "Padusan". Kalau sekarang mungkin yang dimaksud membersihkan diri dengan mandi keramas, seperti mandi besar. Cuma yang terpikir waktu kecil dulu "Padusan" dengan pergi ke sumber mata air untuk mandi ataupun berenang. Karena waktu itu memang sumber mata air selalu ramai menjelang ramadhan. masih ingat namanya "cokro tulung". Entah sekarang apa masih ramai kalau menjelang ramadhan. Apa tradisi "Padusan" juga masih ada? Kemudian mulai menjalankan shalat tarawih dihari pertama dimasjid yang letaknya masih satu halaman rumah. Masjid biasanya selalu penuh dengan jamaahnya. Dari yang tua sampai anak-anak, perempuan dan laki-laki. Sampai-sampai pelataran rumah juga dipadati oleh jamaah laki-laki. Imam masjidnya selalu ganti, mungkin dijadwal ya waktu itu. Yang berkesan dari setiap shalat tarawih ini, imamnya selalu membaca surat-surat dari Juzz 'Amma. Tidak hanya surat-surat pendeknya, tapi juga surat-surat panjang dari Juzz 'Amma. Sampai-sampai setiap imam membaca, kita jadi mulai hafal. Kemudian setelah selesai menjalankan sholat tarawih, biasanya imam memimpin dzikir dan memimpin do'a dilanjutkan membaca niat puasa ramadhan bersama-sama. Masih ingat bacaan niatnya waktu itu "Nawaitu souma ghodin an 'adaai fardhi syahri ramadhani hadihis sanati fardhol lillahi ta'ala" lalu dilanjutkan dalam bahasa jawanya "niat ingsun poso ing dino sesok saking anekani ferdhune wulan romadhon ing tahun iki" ini biasa dibaca bersama-sama dan dilagukan. Anak-anak yang paling suka dan melantunkannya keras-keras. Kemudian dilanjutkan ceramah agama yang bahasanya mudah dipahami baik yang tua, muda maupun anak-anak. Jadi anak-anak senang mendengarkan. Kalau ceramah-ceramah agama yang sekarang ini bahasanya njlimet. Kalau yang tidak mengerti malah mlongo alias mendengarkan tapi nggak mudeng. Padahal sebenarnya shalat tarawih yang biasanya banyak jamaahnya ini adalah kesempatan yang baik untuk menarik jamaah supaya tetap cinta dan datang kemasjid. Lanjut kecerita masa kecil, setelah ceramah biasanya dibagi "Jaburan" atau dibagi kue. Meski kadang kue tidak kemakan setelah mendapatkan, tapi senangnya bukan main waktu dibagi, apalagi menunggu-nunggu kue apa yang dibagikan hari ini? Yang menarik lagi, sampai dihari akhir puasa, masjid masih penuh. Anak-anak juga masih banyak. Mungkin juga karena anak-anak sekolah mendapat tugas dari guru agama untuk mendapatkan tanda tangan dari imam dan penceramahnya. Pendidikan yang baik sebenarnya. Karena anak dituntut untuk mau mendengarkan ceramah dan menulis ringkasan ceramahnya. Waktu kutanyakan keanakku yang masih SD, apa ada tugas dari sekolah untuk ramadhan ini seperti mendapatkan tandatangan dari imam ataupun penceramahnya. Anakku bilang tidak ada. Yah, beda jaman, beda cara mengajarnya. Tapi apa disekolah lain masih berlaku ya tugas dari guru agama untuk mengisi kegiatan ramadhan?

Jumat, 14 Agustus 2009

Ramadhan, sebentar lagi tiba

Bulan penuh ampunan, bulan penuh pahala, bulan penuh rahmat. Sebentar lagi tiba. Harinya tinggal diujung hitungan jari, tidak genap sepuluh. Kalau ramadhan kali tepat tanggal 22 Agustus, berarti tinggal satu minggu kita akan mendulang pahala yang digelar Allah. Apa yang telah kita persiapkan untuk menyambutnya? Akankah hati kita telah bersih untuk mengisi hari-hari yang penuh rahmat ini? Tinggal menunggu hari, sebentar lagi dering HP tak akan putus menyuarakan SMS yang menyampaikan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan dan lantunan permintaan maaf yang setulus-tulusnya.
Seperti anak sekolah yang akan menghadapi ujian nasional. Jauh-jauh hari, bahkan jauh-jauh bulan para guru sibuk memberikan bimbingan dan pengayaan soal-soal. Terbukti setelah lewat semester I, para murid dijejali soal-soal, kemudian dilaksanakan tryout I, II, III dan entah apa lagi namanya. Hanya untuk mengejar nilai akhir yang memuaskan.
Bulan ramadhan, kita diberi waktu mendulang pahala selama satu bulan penuh. Persiapan apa yang telah kita lakukan untuk menggapainya? Bagaimana sholat malam kita setiap harinya, bagaimana bacaan Qur'an kita setiap harinya? bagaimana amalan-amalan kita yang lainnya. Apakah kita bisa melewati bulan ramadhan ini dengan mulus, dengan impian pahala di tangan?
Sebelum terlambat, mumpung masih ada sisa waktu satu minggu menjemput ramadhan, Kita benahi hati kita, kita bersihkan hati kita dari kedengkian, iri, sombong dan segala penyakit hati. Kita benahi ibadah kita, sholat wajib kita, sholat sunah kita. Kita perbanyak amalan-amalan perbuatan, lisan dan harta kita. Mudah-mudahan dengan mulai membersihkan diri, kita telah siap menyambut ramadhan dengan lebih baik. Amin.

Senin, 25 Mei 2009

Betapa Bahagianya

Ketika seorang kerabat mengabarkan berita kematian si fulan, spontan terucap kalimat Innalillahi wa inna Ilaihi rojiun, meski kadang ada yang tidak faham apa artinya, malah kadang ada yang hanya mengucapkan kalimat awalnya saja dan dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan kapan kejadiannya? dimana? kenapa?
Ajal memang datangnya selalu tak terduga, kapanpun datang, pantas saja untuk diberitakan. Tidak peduli dini hari, pagi, menjelang siang, tengah hari, sore maupun malam. Siapapun juga pantas menyandangnya, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua, pengemis, pengusaha, raja maupun presiden. Dimanapun juga pantas kejadiannya, mau di rumah, di jalan, di kolong jembatan, di sungai, di kantor, di dalam mobil di medan pertempuran, maupun di rumah sakit.
Suatu waktu Allah pasti akan mengirimkan malaikat maut-Nya, Izroil sang pencabut nyawa untuk menjemput dengan tiada ampun dan akan membawa ruh kita kehadapan-Nya. Saat yang tepat bagi Allah belum tentu menjadi saat yang tepat bagi kita. Mungkin kita masih merasa kuat, masih merasa sehat, masih semangat-semangatnya bekerja, ternyata akan mendahului bapak ibu kita yang sudah tua, yang sudah tak bertenaga, yang mungkin juga sudah sakit-sakitan. Atau mungkin anak-anak kita yang masih sangat muda dengan cita-citanya yang masih jauh diangan, yang sedang mekar-mekarnya, yang sedang semangat-semangatnya belajar, ternyata akan mendahului kita. Rahasia Allah mengenai datangnya ajal tersimpan sempurna, tak akan bocor. Kita tunggu gilirannya siapa yang akan lebih dulu dipanggil.
Lalu apa yang bisa kita harapkan ketika kita sudah tiada? Yang kita tahu bahwa waktu itu kita sudah tidak bisa beribadah lagi, kita sudah tidak bisa berbuat kebaikan lagi, kita sudah tidak bisa beramal lagi. Amalan-amalan kita sudah terhenti pencatatannya. Kita hanya bisa berharap dari pahala-pahala atas amalan-amalan kita yang kita tanam yaitu ilmu yang bermanfaat yang kita sumbangkan selama kita mengenyam dunia. Kita hanya bisa mengharapkan dari amal jariah, harta, pikiran dan tenaga kita yang kita sumbangkan dengan ikhlas dan mudah-mudahan masih dimanfaatkan umat. Kita hanya bisa mengharapkan doa-doa dari anak-anak saleh kita.
Ikhlas adalah kunci dari ibadah dan amal kita. Ketika kita ada kesempatan membagi ilmu dengan teman, kalau kita ikhlas mengajarinya tanpa ada rasa riak atau sombong, inilah ladang amal kita yang akan kita petik ketika kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kalau kita hanya bisa membuat kolam ikan, kita bisa berbagi ilmu, kita bisa ajarkan bagaimana membuat kolam yang baik, tidak bocor, bening terus tanpa harus sering menguras airnya. Insya Allah ketika teman masih memanfaatkan ilmu yang kita berikan, pahalanya akan terus mengalir. Kalau kita hanya bisa berkebun, lalu seorang teman datang minta diajari, mari kita ajari dengan ikhlas. Insya Allah ketika teman memanfaatkan lahan garapannya, ganjarannya akan terus mengalir. Kalau kita hanya bisa memasak dan teman kita minta diajari, mari kita ajari dengan ikhlas. Selama teman kita memakai cara kita, kita akan terus diberikan pahala-pahala.Jadi untuk apa kita takut berbagi ilmu? Kalau gantinya adalah pahala-pahala yang terus mengalir ketika kita sudah tidak bisa apa-apa lagi. Lihatlah para guru SD, SMP, SMU, para dosen yang mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada beribu-ribu siswa. Beliau tidak merasa tersaingi, Beliau tidak merasa terancam posisinya sebagai guru.
Ikhlas adalah kunci dari ibadah dan amal kita. Ketika kita diberi limpahan materi, badan yang kuat, apa yang bisa kita sumbangkan pada agama kita. Ada seseorang mengetuk pintu rumah kita dipagi hari, disiang hari atau dimalam hari. Ketika kita bukakan pintu dan ternyata yang datang orang yang minta sumbangan untuk pembangunan masjid, untuk menyantuni anak yatim, untuk menyantuni kaum duafa. Apa yang kita lakukan?Ada yang dengan ikhlas memberi sumbangan meskipun tidak banyak, ada yang memberi sumbangan tapi tidak ikhlas, ada yang tidak memberi, ada yang mengusir, malah ada yang curiga kalau yang datang penipu, dokumen yang dibawanya pasti palsu. Apa kita benar tahu kalau yang datang itu penipu? Apa kita benar yakin kalau yang datang itu dokumennya palsu?Kalau kita tidak mau memberi ya sudah tidak usah berprasangka yang tidak-tidak. Kalau kita mau memberi walau sedikit tapi dengan ikhlas, itu akan lebih baik nilainya, kita akan diberi pahala ketika memberi bantuan. Kalau ternyata mereka memang menipu tapi kita tidak tahu, itu adalah urusan dia dengan Allah, dia yang akan menanggung dosanya. Tapi kalau ternyata apa yang disampaikannya benar dan kita sudah menyumbang, inilah lahan yang tergarap yang akan kita petik hasilnya ketika kita sudah tidak bisa apa-apa.
Ikhlas adalah kunci dari ibadah dan amal kita. Ketika kita diberi umur panjang dan diberi amanat dengan dihadirkannya seorang anak dari rahim para ibu. Apa yang bisa kita ajarkan pada mereka sebagai bekal hidup di dunia sampai di akherat dengan selamat. Mari kita ajarkan anak-anak kita untuk selalu mengagungkan Allah, Mencintai nabi dan rosulnya, mencintai agamanya. Mari kita ajarkan pada mereka untuk selalu ingin berbuat kebaikan bagi agamanya, kita didik anak kita untuk bisa berdoa dengan baik, berdoa untuk dirinya, untuk kita, untuk keturunannya kelak dan untuk agamanya. Betapa bahagianya memiliki anak-anak yang berpegang teguh pada keyakinan dan punya tujuan hidup berlandaskan iman pada Allah.
Kehidupan dunia itu, yang lahiriahnya begitu indah, begitu mempesona, begitu menggiurkan, begitu melenakan setiap insan, bahkan tak sedikit yang memujanya. Pernahkah terpikirkan seberapa banyak kehidupan dunia yang bisa dinikmati? Seberapa lama kehidupan dunia bisa kita tinggali?Ternyata tak semua orang bisa menikmati makanan yang enak-enak hanya karena alasan kesehatan. Seperti sate kambing, gulai kambing, soto makasar, rawon dan makanan yang judulnya berlemak. Adalah musuh yang punya penyakit darah tinggi, kolesterol, asam urat dan masih banyak lagi.
Ternyata tak semua orang bisa menikmati tempat hiburan yang katanya sangat menarik. Seperti pemandangan di dasar laut, puncak gunung, hamparan hutan bak permadani jika dilihat dari atas, hanya karena alasan takut tenggelam, takut ketinggian, takut binatang buas dan lain-lain.
**Jika dibandingkan dengan kehidupan akherat yang kekal, dunia memang tak ada apa-apanya. Kita boleh-boleh saja mencintai dunia, tapi jangan sampai melupakan kehidupan akherat. Bangunlah kehidupan akherat dengan membantu orang-orang yang tak mampu, membantu orang-orang yang berjuang di jalan Allah, membantu anak-anak menggapai akheratnya dengan selamat.


Jumat, 22 Mei 2009

yuuk... cari bekal !


Jika kita dihadapkan pada satu pertanyaan.
“Kalau kita sudah tiada, ingin dikenang sebagai apa?”

Mungkin dari kita akan ada yang menjawab seperti ini:
“Saya ingin dikenang sebagai ibu / bapak yang baik bagi anak-anak”
“Saya ingin dikenang sebagai istri / suami yang baik”
“Saya ingin dikenang sebagai anak yang berbakti”
“Saya ingin dikenang sebagai saudara yang baik”
“Saya ingin dikenang sebagai sahabat yang baik”
“Saya ingin dikenang sebagai teladan””Saya ingin dikenang karena karya-karya saya”
“Saya ingin dikenang kebaikan-kebaikan saya saja”

Sungguh suatu jawaban yang sangat mulia, cita-cita yang sangat luhur. Semua pasti menginginkannya. Tapi, ternyata tidak mudah menggapai atau mewujudkan cita-cita itu.

Apakah kita memang benar-benar sudah menjadi ibu / bapak yang baik bagi anak-anak?
Apakah kita memang benar-benar sudah menjadi istri / suami yang baik?
Apakah kita memang benar-benar sudah menjadi anak yang berbakti?
Apakah kita memang benar-benar sudah menjadi saudara yang baik?
Apakah kita memang benar-benar sudah menjadi sahabat yang baik?
Apakah kita memang benar-benar sudah menjadi orang yang berjasa? Sampai-sampai orang yang mengenal kita akan mengenang kebaikan-kebaikan kita.

Mari kita lihat lagi potret-potret dalam album kenangan kita, mari kita toleh lagi sejarah yang kita tulis.

Apakah kita sudah bertindak bijaksana ketika mendidik anak-anak, dan tidak melampiaskan emosi ketika sedang penat pikiran?

Apakah kita, ketika sedang tertidur lelap lalu ayah atau ibu minta bantuan dipijit atau dikerok, kita datangi mereka dengan lapang dada atau dengan cemberut?

Apakah kita, ketika teman dalam kesulitan, kita sudah memberikan jalan keluar dengan ikhlas?

Apakah kita sudah menorehkan suatu karya yang bermanfaaat bagi masyarakat banyak?

Mari kita berkaca diri.

Datangnya maut tak bisa diduga. Mungkin kita masih diberi kesempatan menghirup udara bebas ini bertahun-tahun lagi, sehingga kita masih bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat.

Tapi siapa yang akan menyangka kalau ternyata kedipan mata ini adalah kedipan mata yang terakhir, atau hembusan nafas ini adalah hembusan nafas yang terakhir. Kalau benar, kenangan apa yang kita tinggalkan saat ini?

Karena itu, secepatnya, sesegera mungkin, kita rubah diri kita menjadi lebih baik dari sekarang.