Minggu, 23 Agustus 2009

berkaca diri supaya selalu bisa menjaga perbuatan sampai akhir hayat

dari ceramah sebelum tarawih di masjid Al-Kautsar PTB
22 Agustus 2009, oleh ust Sukirman CH dr jogja

Kita diperintahkan utk sll bertafakur, berkaca, melihat diri kita spy sll bisa menjaga perbuatan smp akhir hayat hanya krn mencari ridho Allah. Hiasan2 ibadah yg kita lakukan kita harapkan akan memperlihatkan wajah lbh cantik, bukan sebaliknya. Jgn smp perbuatan yg kita lakukan ternyata hanya sbg topeng yg ketika kita lepas menunjukkan wajah yg buruk. Seperti yg tlh Allah pertanyakan dlm Q.S. Al-Kahfi 103-104 : Katakanlah, Apakah akan Kami beritahukan kpdmu ttg orang2 yg paling merugi dlm kehidupan dunia ini, sdgkan mrk menyangka bhw mrk berbuat sebaik2nya.

Kita mrs tlh byk beribadah / berbuat baik, ttp ternyata setiap kali kita melakukan ibadah / perbuatan baik itu, ternyata tdk membawa manfaat pd kita. Kita tanyakan lg pd diri kita benarkah apa yg tlh kita perbuat ini mencerminkan keikhlasan? Kita hrs tanyakan jg pd diri kita apakah kita ini tergolong orang mukmin, muslim atau kafir?

Yg Allah kehendaki adalah bhw apa yg kita lakukan hanya krn mencari ridho Allah tanpa dicampuri alasan2 lain. Sbg ilustrasi terjadi pd jamannya nabi Ismail,

Ada seorang saleh sedih melihat masyarakatnya sgt percaya pd kekuatan pohon yg sgt besar bisa mendatangkan manfaat & bencana. Dgn tekat ingin melawan kemungkaran berangkatlah ia utk menebang pohon tsb. Niatnya dihadang setan yg tlh menyerupai manusia. Terjalidah argumentasi & diakhiri duel, ternyata setan kalah, setan minta maaf. Namanya jg setan, krn blm berhasil dia datangi lagi orang saleh itu & terjadilah duel lagi, ternyata setan kalah lagi & minta maaf lagi. Berbagai cara dilakukan utk menghalangi orang saleh menebang pohon, lalu kata setan. Utk apa menebang pohon, pohon itu tdk merugikanmu / memberi manfaat padamu. Bgmn kalau pohon itu tdk usah ditebang & sbg gantinya aku akan datang setiap hari kerumahmu utk memberikan yg kau butuhkan. Orang saleh mulai tergoda dgn berpikir bahwa memang ada / tdk adanya pohon itu tdk merugikannya, yg rugi adalah masyarakat yg mempercayainya. Orang saleh kembali pulang. Keesokan harinya didapati bingkisan yg dijanjikan setan, jg hari berikutnya. Tp pd hari ketiga ternyata setan tdk datang. Orang saleh marah krn tlh diingkari janjinya. Kemudian dia kembali dgn niat semula yaitu akan menebang pohon besar itu. Setan menghadang & menghalangi. Ttp tekat orang saleh sdh bulat apalagi tlh diingkari janjinya. Kemudian terjadilah duel & kali ini dimenangkan setan. Orang saleh mrs heran & bertanya knp dia bisa kalah padahal dalam duel sebelumnya dia bisa menang. Apa jawab setan? Krn niatmu menebang pohon dulu benar2 hanya krn Allah, sdg niatmu yg sekarang krn marah tlh diingkari janji.

Ilustrasi yg kedua :

Seorang petani datang pd Kiai yg dulu pernah mengajarnya, dia membawa sedikit hasil panennya utk oleh2. Diperjalanan dia bertemu Saudagar yg kemudian menanyakan utk apa membawa sedikit hasil panennya? Dijawabnya kalau akan diberikannya pd Kiai. Tiba dirumah Kiai dia sampaikan niatnya. Kiai mrs senang & ingin membalasnya, tp dirumah Kiai tdk ada apa2, hanya seekor domba. Maka Kiai memberikan domba itu. Pulanglah petani dgn membawa domba dari Kiai. Diperjalanan, kembali dia bertemu dgn Saudagar tadi. Sang Saudagar kembali bertanya dr mana mendapatkan domba itu. Dijawabnya dr Kiai yg td diberinya sedikit hasil panen. Timbullah niat sang Saudagar. Petani yg hanya memberi sedikit hasil panen diberi domba, bgmn kalau memberi lebih banyak? pasti akan dibalasnya lebih besar. Tibalah Saudagar dirumah Kiai dgn membawa Domba perempuan yg gemuk yg sdg hamil. Dgn senang hati Kiai menerimanya & sekali lagi Kiai ingin membalasnya, namun didapatinya hanya hasil panen sedikit dari petani tadi. Kiai lalu memberikannya pd Saudagar.

Dari ilustasi bisa diambil hikmah bhw orang yg ikhlas akan mendapat ganti berlipat ganda. Ikhlas adalah suatu rahasia yg oleh Allah diturunkan pd hambanya yg dikasihi. Ikhlas menjadi sesuatu yg berat bg setiap muslim. Sedangkan tlh tercampurnya perbuatan2 bukan hanya krn ridho Allah menjadikan perbuatannya riak.

Apakah perbuatan kita mrpk suatu topeng? apakah kita merasa sdh menjadi orang yg baik? Bisa kita lihat bhw

Perbuatan yg tdk ikhlas adalah:
1. Lebih tergerak utk melakukan ibadah ketika dilihat orang.
2. Melakukan ibadah bermalas-malasan ketika sendiri.
3. Merasa tersanjung & senang ketika dipuji.
4. Menghindari celaan dari orang lain.

Sedang perbuatan yg ikhlas : Ketika ada semangat menyembunyikan kebaikan2 kita seolah2 kita sdg menyembunyikan kejelekan. Atau

Ikhlas adalah :
1. Orang yg mampu mencucurkan air mata krn Allah ketika sendiri.
2. Ketika tangan kanan memberi tangan kiri tidak tahu.

Kita hrs berusaha bhw semua perbuatan kita masih termasuk perbuatan yang disukai Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar